Kamis, 22 Oktober 2015

PENYUSUN ILMU TAJWID PERTAMA KALI

PENYUSUN ILMU TAJWID PERTAMA KALI

Penyusun ilmu Tajwid pertama kali adalah Imam Musa bin Abdillah bin Yahya bin Khaqan Abu Mazahim al Khaqany al Baghdady.

Imam Abil Qosim Yusuf bin Aly bin Jabbaroh bin Muhammad bin Uqoil al Hudzaly al Maghroby rohimahulloh yang wafat pada tahun 465 H, dalam kitabnya " Al Kamil fi Al Qiroat al 'Asyr wa al Arba'in az Zaidah 'alaiha ", Hal. 95 , ketika menyebut nama " Al Khaqany " dalam bab " Kitabut Tajwid ",  mengatakan :

هو موسى بن عبد الله بن يحي بن خاقان أبو مزاحم الخاقان البغدادي إمام مقرئ مجود محدث أصيل ثقة سنى، أخذ القراءة عرضا عن الحسن بن عبد الوهاب ومحمد ابن الفرج كلاهما عن الدوري عن الكسائي — الى ان قال — قلت : هو اول من صنف في التجويد فيما اعلم وقصيدته الرائية مشهورة وشرحها الحافظ أبو عمرو وقد أخبرني بها وبقصيدته الأخرى في السنة أبو حفص عمر بن الحسن المراغي بقراءتي عليه من علي بن احمد المقدسي أخبرنا ابن طبرزد بسنده، وقد حدث عنه أبو بكر الآجري وأبو حفص بن شاهين وجماعة ، ومات في الحجة سنة خمس وعشرين وثلاثمائة. غاية النهاية ( ٢ / ٣٢٠ ، ٣٢١ )، رقم ( ٣٦٨٩ ).

" Dia ( al Khaqany ) adalah Musa bin Abdillah bin Yahya bin Khaqan Abu Mazahim al-Khaqany al-Baghdady, Imamnya para qori, Mujawwid, Muhaddist yang murni, terpercaya,  yang agung, mengambil qiroat dari Hasan bin abdil Wahab dan Muhammad bin Al-Faraj, keduanya mengambil qiroat dari ad-Duury dari al-Kisa'i — sampai pada perkataan muallif kitab — aku ( penyusun kitab al Kamil fil Qiroat al 'Asyr ) berkata , " Dia ( al Khaqany ) adalah orang yang pertama kali menyusun ilmu tajwid dari ilmu yang ia kuasai beserta qosidah yang lahir dari pemikirannya sendiri yang termasyhur yang qosidah ini di beri syarah oleh al Hafidz Abu 'Amr, yang mana beliau ( Abu 'Amr ) memberitahuku tentang qosidah ini berikut qosidahnya yang lain yang menunjukkan kecemerlangannya dihadapan Abu Hafs Umar bin al Hasan al Muroghi dengan bacaannya dari Ali bin Ahmad al Maqdisy , Ibnu Thabarzad mengkabarkan kepada kami dengan sanadnya, dan mengatakan pula daripadanya Abu Bakar al Aajari dan Abu Hafs bin Syahin beserta banyak orang. Al Khaqani wafat pada waktu Haji tahun 325 H. ( Ghoyatun Nihayah, jilid 2, Hal. 320 - 321, No 3689 ).

Dalam Kitab Ghoyat an Nihayah fi Thobaqot al Qurro' nya Imam Muhammad bin Muhammad bin Muhammad 'Aly ibn al Jazri ad Dimasyqi as Syafi'i,yang di cetak oleh Dar al Kutub al Ilmiyah terletak pada Hal. 379 -380 No. 3689

————
Danny Ma'shoum
Sidoarjo, Rabu 21 Oktober 2015

Senin, 19 Oktober 2015

3 WASIAT DARI 3 TOKOH NU

3 WASIAT DARI 3 AULIYA' UNTUK NU DAN GENERASI PENERUSNYA

1. HADROTUS SYAIKH MUHAMMAD HASYIM ASY'ARI ( Pon-Pes Tebuireng, Jombang ) ;

" Marilah anda semua dan segenap pengikut anda dari golongan fakir miskin, para hartawan, rakyat jelata dan orang-orang kuat, berbondong-bondong masuk jamiyah yang diberi nama jamiyah Nahdlatul Ulama ini. Masuklah dengan penuh kecintaan, kasih sayang, rukun, bersatu dan dengan ikatan jiwa raga. Ini adalah jamiyah yang lurus, bersifat memperbaiki dan menyantuni. Ia manis di mulut orang-orang yang baik dan bengkal ditenggorokan orang-orang yang tidak baik ". ( Muqoddimah Qonun Asasi )

2. KH. ABDUL WAHAB HASBULLOH ( Pon-Pes Bahrul Ulum, Tambak Beras-Jombang ) Pesan beliau kepada putrinya, Nyai Hj. Munjidah Wahab ( wakil bupati Jombang );

" Urip-uripen NU iki. Nanging ojo pisan-pisan nggolek urip nok NU " ( Hidupkan NU ini. Tapi jangan sekali-kali cari penghidupan di NU ).

3. KH. Muhammad Bisri Syansuri ( Pon-Pes Mamba'ul Ma'arif, Denanyar-Jombang ) Pesan beliau ini tertulis dibagian dalam gerbang pesantren ;

" Selama hidupku aku pengikut Nahdlatul Ulama. Jika aku meninggal maka wasiatku kepada masyarakat supaya mereka tetap menjadi pengikut Nahdlatul Ulama ".

Sumber : Majalah Aula, Edisi Khusus Muktamar NU 2015

Sidoarjo, Selasa, 18 Agustus 2015

SAJAK-SAJAK MISTIK RUMI

MATSNAWI

Cuplikan Bagian Ke-1

MAKAMMU YANG SESUNGGUHNYA

١٣٠ –  وعمارة القبر واللحد لا تكون بالحجارة ولا بالخشب والبوص الكثير - بل عليك ان تحفر قبرا لنفسك في الصفاء ، وتقوم بدفن أنيتك في أنيته. - تصير ترابا مرفونا في الاهتمام به ، حتى يجد نفسك الامدادات من نفسه. - فالمقابر والقباب والشرف، لا تتأتي كلها من اصحاب المعني. - وانظر الآن الي الحي الذي يلبس الديباج، فهل يوجد ديباج يأخذ بيد الفهم ؟ - ان روحه تلك تكون في عذاب بئيس، وعقرب الغم (( تلدغ )) قلبه الذي هو وعاء للغم. - وعلي ظاهره من الخارج زينة ونقوش، لكن افكاره في الباطن في آلم مقيم. - اما ذلك الذي تبصره في الحرقة القديمة ، فهو في فكر حلو كسكر النبات وحديثه كالشهد.

130. " Makammu bukanlah diperindah oleh batu, kayu dan plesteran;
Bukan itu, melainkan dengan menggali makam untuk dirimu sendiri dalam kesucian ruhani dan menguburkan egoisme dirimu di dalam egoisme-Nya
Dan menjadi debu-Nya dan terkubur dalam cinta-Nya, sehingga Nafas-Nya dapat memenuhi dan menghidupimu.
Sebuah makam dan kubah menara kecil tidaklah menyenangkan bagi para pengikut Yang Maha Besar.
Sekarang lihatlah orang hidup yang berkain satin: apakah jubahnya yang indah itu menuntun pengertiannya terhadap segala sesuatu?
Jiwanya tersiksa, kalajengking deritanya berdiam di dalam hatinya yang benar-benar pedih.
Lahirnya, penuh dengan tanda jasa dan hiasan; namun batinnya mengerang, menjadi mangsa berbagai pikirannya yang pahit;
Dan lihatlah, orang lain, yang berjubah tua lagi kumal, pikiran-pikirannya manis bagai tebu, kata-katanya bagai gula ".

Jalaluddin Rumi, Mastnawi. Jilid III, Hal. 36, sajak ke-130-137.

MATI SEBELUM MATI

٧٤٧. – ومن هنا قال المصطفى صلي الله عليه وسلم : يا باحثا عن الاسرار ، هل تريد ان ترا ميتا حيتا ؟ - تراه حيا يمضى على الارض كالأحياء، وهو ميت ، صعدت روحه الى السماء. - ولروحه مسكن في الاعالى ، وان يمت فلا انتقال لروحه . - ذلك انه قد انتقل قبل الموت ، وهذا يصبح مفهوما بالموت لا بالعقل. - انه يكون نقلا ، لا كانتقال العوام، لكنه انتقال من مقام الى مقام. - وكل من يريد ان يرى ميتا يمشى على الارض عياتا هكذا ; - قل له انظر الى ابى بكر التقى ، صار من صدقة أمير المحشرين. - وانظر الى الصديق في هذه النشأة ، حتى يزداد اعتقادك في الحشر. - ومن ثم كان محمد مائة قيامة حاضرة، ذلك ان حله وعقده ذابا في الفناء. - ان أحمد هو المولود ثانية في الدنيا، وكان هو مائة قيامة عيانا. - وكانوا يسألونه عن القيامة قائلين : ايتها القيامة ، كم الطريق الى القيامة. - فكان يرد عليهم كثيرا بلسان الحال، قائلا : ايسأل إنسان من المحشر الحشر ؟؟!. - ومن هنا قال ذلك الرسول صلى الله عليه وسلم حسن الرسالة سر { موتوا فبل الموت يا كرام } !!

Sang Nabi bersabda, “Wahai pencari rahasia-rahasia, hendaklah engkau melihat orang mati yang hidup,
Yang berjalan-jalan di atas bumi, seperti orang yang masih hidup; namun ruhnya bertempat tinggal di Surga,
Karena dia telah dipindahkan sebelum mati dan tidak akan dipindahkan ketika dia mati-
Suatu rahasia di luar pemerian, hanya dimengerti oleh orang yang sedang sekarat.
Apabila ada orang yang ingin melihat orang mati yang masih kelihatan berjalan di atas bumi, 
Biarkanlah dia melihat Abu Bakr, yang saleh, yang karena kebajikannya menjadi seorang saksi yang benar bagi Tuhan menjadi Pangeran kebangkitan.”
Muhammad lahir dua kali di dunia ini: dia mati terhadap semua yang terkadang tiada dan ada: dialah ratusan kebangktan kembali di sini dan kini
Sering mereka bertanya kepadanya, “Berapa jauhkah jalan menuju Kebangkitan?”
Dan dia akan menjawab dengan kefasihan bisu, “Adakah seseorang yang bertanya bahwa akulah Kebangkitan itu?”
Jadilah Kebangkitan dan lihatlah juga: menjadi adalah syarat mutlak untuk melihat hakekat segala sesuatu.
Apakah ia terang atau gelap, sebelum engkau menjadi ia engkau tak akan pernah mengetahuinya secara sempurna.

Puisi Oleh: Jalaluddin Rumi, Mastnawi. Jilid 6, Hal. 91,Syair ke-747.

DAYA TARIK CINTA

ان الحب والوهم ينسجان في جمال يوسف عليه السلام، وهما اشد سحرا من هاروت وماروت. - وانك لتخلق صورة ما على ذكراه، وانجذابك بالصورة يدفعك الى الحديث والكلام. - وتتحدث الى الصورة بأسرارك آلاف المرات ، مثلما يتحدث الحبيب الى حبيبه. - وفي حين انه لا صورة هناك ولا هيكل، قد انبعث منها مائة سؤال ومائة جواب (١). - مثل إمرأة مسلوبة الفؤاد، ثكلى امام قبر ولدها الذى مات حديثا. - انها تتحدث اليه بالاسرار بجد واهتمام، وذلك الجماد يبدو لها حيا. - إنها تتعبر ذلك التراب حيا وحاضرا، وترى للغثاء عينا وأذنا. - وعندها ان كل ذرة من تراب ذلك القبر ، لديها وعي ولديها أذن ، عند الوجد الذى يبدر منها. - انها تتعبر ذلك القبر مستمعا، وذلك بشكل جاد، فانظر الى هذا العشق الساحر. - وهي تتجه جادة الى تراب قبره الحديث لحظة بلحظة، وتضع وجهها الدامع عليه. - بالرغم من انها لم تتجه قط بهذا الشكل الى ابنها الحبيب كأنه الروح ، عندما حيا. - وعندما تمر عدة ايام على الحداد والسواد، تسكن نيران وجدها وعشقها. - فان العشق للميت لا يبقى ثابتا ، فاعشق الحي الذى يطيل في العمر ويزيد في الروح. - فانها من بعد ذلك من نفس ذلك القبر يأتيها النوم، ويتولد لها جماد من جماد. - ذلك ان العشق اختطف تعويذته ومضى الى حال سبيله، وعندما انطفأت النار المتأججة، بقي التراب.

*(١) حرفيا : مائ الست وبلى.

( مثنوي، لمولانا جلال الدين الرومي، الكتاب الخامس، ص ٣٣٩ - ٣٤٠ ، دوان ٣٢٦١ )

" Cinta dan khayalan menciptakan ribuan bentuk indah seperti Yusuf; sesungguhnya mereka adalah ahli sihir yang lebih mahir daripada Harut dan Marut.
Di depan matamu mereka menghidupkan bayangan Sang Kekasih; engkau terpesona dan mengungkapkan seluruh rahasiamu kepadanya.
Bagai seorang ibu, di depan kuburan anaknya yang baru meninggal dunia,
Berbicara kepadanya benar-benar dan sungguh-sungguh; karena dilanda dukacita, ia membayangkan tanahnya menjadi hidup.
Dan di dalam hatinya percaya sang anak mendengarkannya. Lihatlah, daya tarik itu disebabkan oleh Cinta!
Dengan mesra dan penuh air mata, berulang kali dengan bijak ia letakkan bibirnya, di atas tanah segar makam anaknya.
Sebegitu rupa, seakan selama hidup sang anak tersayang, belum pernah ia menciumnya.
Namun cinta kepada yang mati takkan bertahan lama: ketika hari-hari berkabungnya telah berlalu, kobaran dukacitanya pun lenyap.
Cinta membawa pergi pesonanya,  apinya pun hilang, hanya tinggal abunya.

Puisi Oleh: Jalaluddin Rumi, Matsnawi. Kitab ke- 5, Sajak ke- 3261 - 3275 .

——————
Sidoarjo, selasa 20 Oktober 2015.