Minggu, 07 Juni 2015

PETUAH DARI KEBUN MAWAR

PETUAH - PETUAH DARI KEBUN MAWAR SYAIKH SA'DI SYIROZY.
BAGIAN 1.
Nukilan Petuah, nasehat, peringatan, syair, fragmen maupun hikayat Syaikh Sa'di Asy-Syirozy dibawah ini saya terjemahkan secara bebas dari kitabnya yang berjudul   " كلستان - روضة الورد ( Kalistan - Kebun Mawar ).
حكاية
حكي عن بعض الملوك انه ركب سفينة وبصحبتة غلام اعجمي لم ير البحر اصلا ولم يجرب محنة السفينة فابتدأ يصرخ ويئن وقد تهافت علي نفسه وهو يرتعد من الفرق وبمقدار مالاطفه الناس لم يستقر له قرار فتنغص عيش الملك حيث اعيته به الحيلة وصادف ان كان في تلك السفينة حكيم فقال للملك اذا امرت فانني سأسكته فأجابه الملك تكون بذلك قد بلغت غاية اللطف . فأمر بان يلقي الغلام في البحر فتقاذفته الأمواج حتى اذا اشفى علي الهلاك امر ان يجذب من شعره الي السفينة فتشبث الغلام بكلتا يديه بسكانها ولما احس انه اصبح على سطحها جلس منزويا واستقر آمنا . فكبر عند ئذ تدبير الحكيم بعين الملك وسأله ان يوضح له السبب فقال : ان الغلام يا سيدي لم يتجرع قبل غصة الغرق حتى يعرف قدر السلامة في السفينة وكذالك لا يعرف احد قيمة العافية من النوائب مالم تمر علي رأسه المصائب وتحنكه التجارب .
( كلستان، روضة الورد  ص. ٤٠ )
HIKAYAT
" Suatu kala ada seorang raja melakukan tamasya. Seorang pemuda yang belum punya pengalaman ikut diantara mereka yang menemani beliau. Ia belum pernah berlayar dan gentar pada hamparan lautan luas sampai pemuda tersebut menangis, dan orang-orang pun berusaha menenangkannya. Suasana darma wisata pun menjadi kacau karena tangisan pemuda tersebut yang tak mau diam, dan Raja pun menjadi gusar.
Didalam kapal terdapat juga seorang yang bijak. Ia memohon kepada Raja agar memperkenankannya menyadarkan pemuda tersebut. Setelah Raja memberinya izin, si Bijak tersebut lantas menyuruh awak kapal agar melemparkan pemuda tersebut kedalam lautan.
Akan halnya si pemuda, betapapun ia berusaha sekuat tenaga mengapung dengan berpegang pada sebuah rakit, pada akhirnya ia dibolehkan bergelayut pada buritan kapal, dan beberapa saat kemudian ia ditarik kedalam kapal.
Ketika ia berada dalam kapal, ia pun duduk dengan tenang dan nyaman. Raja pun senang dengan tindakan si Bijak, dan memintanya bicara didepan orang banyak. Si Bijak itu berkata, " Anak muda ini kurang menghargai keamanan didalam kapal tanpa pernah dihadapkan pada bahaya maut didalam lautan. Orang-orang pada umumnya tidak menghargai nilai kesehatan sampai mereka menjadi sakit ".  [ Kalistan, Roudhotul Wardi ( Kebun Mawar ), Hal. 40 ]
حكاية
حكوا ان ملكا قليل الإنصاف سأل عابدا : " اي العبادات افضل ؟  فاجاب به : نوم نصف النهار ، حتى تستريح الخلق من أذاك في تلك الفترة من الزمان .
( كلستان، روضة الورض   ص ٤٥ )
HIKAYAT
Seorang raja yang tidak adil bertanya kepada seorang ahli ibadah : " Manakah jenis ibadah yang lebih utama ?". Maka dijawab oleh si ahli ibadah, " Jenis ibadah yang lebih utama adalah tidur sampai tengah hari agar paling tidak selama dalam jangka waktu itu hamba-hamba paduka selamat dari ketidak adilan paduka ".  [ Kalistan, Roudhotul Wardi ( Kebun Mawar ), Hal. 45 ]
حكمة
كل شيئ يأتى عاجلا لا يمكن ان يثبت على الزمن
HIKMAH.
" Segala sesuatu yang datangnya seketika, tidak mungkin bisa diprediksi waktunya ".
[ Kalistan - Roudhotul Ward, Hal. 273 ]
تربية
المتكلم ما دام لم ينبهه احد على عيوبه فكلامه لا يقبل الصلاح في أسلوبه
TARBIYAH.
" Seorang pembicara itu, selama belum mampu mengingatkan seseorang atas kekeliruannya, maka perkataannya tidak dapat mendatangkan kemanfaatan pada gaya bahasanya ".
[ Kalistan - Roudhotul Ward, Hal. 270 ]
تنبيه
ليس كل من يرغب فى المجادلة يكون مستقيما فى المعاملة
PERINGATAN.
" Setiap orang yang sangat berhasrat dalam  perdebatan, tidak akan bisa menjadi orang yang konsekwen dalam berperilaku ".
[ Kalistan - Roudhotul Ward, Hal. 276 ]
حكمة
لو ان الليالي كلها ليلة القدر لما كان اي قدر لليلة القدر
HIKMAH.
" Seandainya seluruh malam adalah malam lailatul Qodar, maka manakala terjadi tiap-tiap peruntungan, padanyalah lailatul qodar ".
[ Kalistan - Roudhotul Ward, Hal. 276 ]
حكمة
ليس كل من هو حسن الصورة يكون حسن السريرة اذ القيمة باللب بالقشور
HIKMAH.
" Tidak semua yang bagus bentuknya itu menunjukkan bagusnya kepribadian ( batin ) nya, sedangkan penilaian pada hati nurani ( batin ) itu hanya dengan cara mengupasnya ( meneliti dengan jeli ) ".
[ Kalistan - Roudhotul Ward, Hal. 277 ]
نصيحة
ملاكمة الاسد ومصادمة الحسام ليستا من عمل العقلاء
NASEHAT.
" pukulan ( menyerang ala ) singa dan tebasan pedang, keduanya bukan merupakan ( cara ) penyelesaian orang-orang yang berakal sehat ".
[ Kalistan - Roudhotul Ward, Hal. 278 ].
كل من لم يأكل الناس خبزه في حياته لا يذكرون اسمه بعد مماته
( كلستان، روضة الورد  ص ٢٨٦ )
" Setiap orang yang dimana manusia tidak mau memakan ( menerima ) roti ( pemberian ) nya selama hidupnya, maka mereka tidak akan mengenang namanya setelah kematiannya ". [ Kalistan, Roudhotul Wardi ( Kebun Mawar ), Hal. 286 ].
بيت
اغلق على الدار ابواب السرور اذا       صوت النساء تعالى في نواحيها
BAIT
" Tertutup sudah pintu kebahagiaan dalam sebuah rumah , jika suara wanita meninggi dalam ratapannya ".  [ Kalistan, Roudhotul Wardi ( Kebun Mawar ), Hal. 284 ]
تشبيه :  التلميذ بلا ارادة عاشق بلا ذهب ، والسائح بلا معرفة طائر بلا جناح ، والعالم بلا عمل شجرة بلا ثمر ، والزاهد بلا علم دار بلا باب .
( كلستان، روضة الورد  ص ٢٩٠ )
TASYBIH ( Persamaan ) :  Seorang pelajar yang tak punya kemauan, ( seperti ) seorang pecinta yang tak pernah berkunjung ( pada sang kekasih ). Seorang pelancong tanpa pengetahuan ( seperti ) burung tanpa sayap. Dan orang 'alim tanpa amal ( seperti ) pohon tanpa buah. Serta orang yang zuhud tanpa ilmu ( laksana ) rumah tanpa pintu ".  [ Kalistan, Roudhotul Wardi ( Kebun Mawar ), Hal. 290 ].
قالو لشخص ماذا يشبه العالم بلا عمل فقال زنبورا بلا عسل
( كلستان، روضة الورد  ص ٢٩١ )
Mereka berkata pada seseorang, " Apa yang serupa dengan orang ahli ilmu tanpa pengamalan, maka menjawab orang tersebut, " ( seperti ) Tawon tanpa madu ".  [ Kalistan, Roudhotul Wardi ( Kebun Mawar ), Hal. 291 ].
سعداء الطالع يتناصحون بالحكايات والامثال من آثار المتقدمين وبهذا السبب يضرب الامثال يوقائعهم طائفة المتأخرين
( كلستان، روضة الورد  ص ٣٠٠ )
" Kesuksesan seorang pengkaji adalah saling merekomendasikan dengan hikayat-hikayat dan contoh-contoh dari jejak orang-orang terdahulu, dan dengan sebab inilah akan menimbulkan sebuah pribahasa-pribahasa pada generasi berikutnya dari peristiwa yang terjadi pada orang-orang terdahulu ".  [ Kalistan, Roudhotul Wardi ( Kebun Mawar ), Hal. 300 ]
Bersambung....
——————
Sidoarjo, Senin 25 Mei 2015
Danny Ma'shoum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar