Kamis, 23 April 2015

PEMBACAAN MANAQIB, SEBUAH AMALIYAH ATAS RASA CINTA

MEMBACA MANAQIB SEBAGAI SALAH SATU BENTUK RASA CINTA KEPADA PARA WALI ALLOH DAN ORANG-ORANG SHOLIH

Kesampingkan mereka-mereka yang membenci kesufian, abaikan mereka yang anti thoriqoh, jangan hiraukan mereka yang mengatakan bahwa tasawwuf membuat Islam tidak maju, terbelakang dari kemajuan zaman.
Agama kita ini ( Islam ) adalah agama yang sangat relevan dalam menapak setiap peralihan masa, pembangunan konstruksi ruhaniyah dari golongan-golongan terpilih inilah yang Alloh menjadikan Islam tetap jaya sampai nanti. Islam itu multi kompleks dalam setiap ajarannya. Selalu mengedepankan ilmu dan amal, akhlaqul karimah, adab, tata krama serta pengamalan dari ajaran-ajarannya.

sebagaimana sabda Rasulullah
Saw:

ﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺻَﻼَﺡُ ﺃَﻭَّﻝِ ﻫَﺬِﻩِ ﺍْﻷُﻣَّﺔِ
ﺑِﺎﻟﺰُّﻫْﺪِ ﻭَﺍﻟْﻴَﻘِﻴْﻦِ ﻭَﻳَﻬْﻠِﻚُ ﺁﺧِﺮُﻫَﺎ ﺑِﺎﻟْﺒُﺨْﻞِ ﻭَﺍْﻷَﻣَﻞِ ‏(ﺭﻭﺍﻩ
ﺍﺣﻤﺪ ﻓﻲ ﺍﻟﺰﻫﺪ ﻭﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻲ ﻓﻲ ﺍﻻﻭﺳﻂ ﻭﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ
ﻓﻲ ﺷﻌﺐ ﺍﻻﻳﻤﺎﻥ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﻤﺮﻭ ‏)

“Kebaikan ( era kejayaan ) generasi awal umat ini adalah dengan zuhud dan keyakinan (Dalam riwayat lain;
Takwa). Dan kehancuran generasi akhir umat ini adalah dengan kikir dan angan-angan” .
Imam Ahmad bin Hanbal meriwayatkannya dalam kitab az-Zuhd, Imam Ath-Thabrani dalam kitab Al-Ausath dan Imam Al-Baihaqi dalam kitab Syu'bil Iman yang bersumber dari Ibnu Amr bin ‘Ash.

Hadis yang indah ini menjelaskan dua sisi kejayaan dan kehancuran umat Islam. Dari dua sisi ini masing-masing terdiri dari dua sifat. Kejayaan tersebut yaitu zuhud dan keyakinan. Keduanya adalah sifat terpuji yang diajarkan dan didalami dalam ilmu Tasawwuf sebagai salah satu jenjang menjadi Shufi. Inilah yang menjadikan perlunya sebagian ulama mencurahkan segala daya upaya menyusun biografi atau manaqib orang-orang sholih sebagai bentuk motivasi diri dalam mengambil keteladanan dari perilaku mulia mereka.

Dan dari sebagian golongan-golongan terpilih itu ada yang menghidupkan ruh-ruh Islam dengan amaliyah-amaliyah yang dapat menyambungkan robithoh hatinya, me-wushulkan pada apa yang telah diisyaratkan oleh Alloh dan Rosul-Nya, ialah mencintai para Auliya' dan orang-orang sholih. Dan salah satu bentuk kecintaan itu adalah rutinitas pembacaan manqibul auliya' yang dikalangan Nahdhiyyin merupakan suatu amaliyah rutin dalam khususiyyah pengikut thoriqoh atau pun diluar jamaah thoriqoh.
Nah..adakah dasar-dasar rujukan terhadap keabsahan pengamalan dari amaliyah ini. Disini saya sajikan beberapa dalil sebagai penguat.

ARTI MANAQIB

Pengertian Manaqib dalam kamus Al-Munjid, Hal. 829 mendefinisikan arti manaqib sebagai berikut ;

مناقب الانسان ما عرف به من الحصال الحميدة والاخلاق الجميلة

Yang disebut manaqib seseorang ialah apa yang diketahui dari orang tersebut akan kepribadiannya yang terpuji dan akhlaknya yang mulia.

Banyak kita jumpai biografi-biografi para salafus sholeh, para auliya'ul arifiin yang disusun oleh para ulama agar bisa dijadikan teladan atas keagungan hidup mereka sebagai wujud mencontoh suri keteladanan atas pribadi agung Rosululloh Muhammad SAW. Diantaranya adalah ;

1. Tanwirul Ma'ali fi manaqibis syadzili. Karya Al-'Arifu billah Syaikh Nahrowi Dalhar Gunung Pring.

2. Manaqibus Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani ( Tafrijul Khothir ). Karya Imam Ibnul Muhyiddin al-Irbili.

3. Roudhotun Nadzhirin wa Khulashotu Manaqibis Sholihin. Karya Syaikh Ahmad bin Muhammad Al-Watari.

4. Bughyatut Tholibin li Bayanil Masyayikhil Muhaqqiqin al Mu'tamidin. Karya Syaikh Ahmad Nakhli al-Makki.

5. Mu'jamus Syuyukh al Mu'jam al Kabir . Karya Imam Syamsuddin Adz-Dzahabi.

6. Al-Bustan fi Dzikril Auliya'i wal Ulama'i bi Tilmitsan. Karya Ibnu Maryam Asy-Syarif at-Tilmitsani.

7. Manaqibul Imam al A'dzhom Sufyan Ats-Tsauri. Karya Imam Adz-Dzahabi.

8. Tuhfatut Tholibin fi Tarjamati al-Imam Muhyiddin ( An-Nawawi ). Karya Imam Alauddin 'Ali al-Atthor.

9. Al-Maroqibul Yafaiyah fi Manaqib ar- Rifaiyah. Karya Syaikh Fadi 'Alimuddin.

10. Manaqibul Amir al- Mu'minin Umar ibn al-Khotthob. Karya Ibnul Qoyyim Al-Jauzi. 

11. An-Nurul Burhani fi Tarjamati Lujjainid Dani fi Dzkri Nabadzati min Manaqibis Syaikh Abdul Qodir Al-Jilany. Karya Allamah Syaikh Muslih bin Abdurrohman-Mranggen, yang merupakan terjemah dari kitab Al-Lujjainid Dani-karya As-Sayyid Ja'far bin Hasan bin Abdul Karim Al-Barzanji.

Lalu siapakah Wali Alloh itu.

PENGERTIAN WALIYULLOH

Syaikh Thohir bin Sholih Al-Jazairi dalam kitabnya Jawahirul Kalamiyah, Hal. 23 menuturkan ;

الولى هو العارف بالله تعالى وصفاته حسب ما يمكن المواظب على الطاعات المجتنب للمعاصى والسيئات والمعرض عن الانهماك في اللذات والشهوات وظهور الكرامة على يده اكرام من ربه

Yang dinamakan Waliyulloh ialah orang yang ma'rifat kepada Alloh, ma'rifat kepada sifat-sifat Alloh sekedar yang mungkin, senantiasa taat kepada Alloh serta menjahui maksiat dan perbuatan-perbuatan buruk serta berpaling dari dorongan lelezatan-kelezatan dan nafsu syahwat, dan lahirnya karomah yang ada ditangannya semata-mata kemuliaan dari Tuhannya.

Adapun dalil-dalil ayat Al-Quran, Hadist dan fatwa para ulama sehubungan dengan anjuran mencintai Wali Alloh adalah sebagai berikut ;

* Dalil Al-Quran.

(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ) [Surat At-Tawba : 119]

" Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar ".

* Dalil Hadist, sebagaimana Al-Bukhori meriwayatkan dari Abi Huroiroh r.a .

من عادلى وليا فقد اذنته بالحرب    ( الحديث رواه البخارى )

Barang siapa yang memusuhi Wali-Ku, maka sungguh Aku menyatakan perang kepadanya.

* Imam Ad-Dailamy dalam Musnad Al-Firdaus meriwayatkan hadist dari Mu'adz bin Jabal bahwa Rosululloh SAW bersabda ;

ذكر الانبيآء من العبادة وذكر الصالحين كفارة وذكر الموت صدقة وذكر القبر يقربكم من الجنة.   ( اخرجه الديلمى فى مسند الفردوس )

Menyebut nama para Nabi adalah ibadah, menyebut nama orang-orang sholeh adalah penebus dosa, ingat mati adalah shodaqoh dan ingat kubur dapat mendekatkanmu kepada surga.

* Imam Abu Zakariya Yahya bin Syarof An-Nawawy Asy-Syafii dalam kitabnya Riyadhus Sholihin, Hal. 178 menuturkan sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim ;

عن يزيد ابن حيان عن زيد ابن ارقام رضي الله عنه قال قام رسول الله صلى الله عليه وسلم يوما فينا خطيبا بمآء يدعى حما بين المكة  المدينة، فحمد الله واثنى عليه ووعظ وذكر ثم قال : اما بعد، الا ايها الناس فانما انا بشر يوشك ان يأتى رسول ربي فاجيب وانا تارك فيكم ثقلين، اولهما كتاب الله فيه الهدى والنور فخذوا بكتاب الله واستمسكوا به فحث على كتاب الله ورغّب فيه ثم قال واهل بيتى اذكركم الله في اهل بيتى اذكركم الله في اهل بيتى. رواه مسلم

Dari Yazid bin Hayyan dari Zaid bin Arqom r.a berkata : Pada suatu hari Rosululloh SAW berkhutbah disuatu tempat yang bernama Khum yang terletak antara Makkah dan Madinah. Setelah memanjatkan puji syukur kepada Alloh, beliau memberi nasehat dan kemudian bersabda ," Amma ba'du, ingatlah baik baik wahai manusia, saya hanya seorang manusia yang hampir didatangi oleh utusan Tuhanku ( malaikat Izroil ) maka saya harus pergi meninggalkanmu, dan aku tinggalkan kepadamu dua amanat yang berat. Yang pertama dari kedua amanat itu adalah Al-Quran yang terdapat petunjuk dan cahaya didalamnya, maka ambillah Kitab Alloh itu dan berpegang teguhlah dengannya. Maka beliau selalu menganjurkan untuk tetap berpegang teguh dengan Kitabulloh. Kemudian beliau bersabda, " Dan ahlul baitku, aku mengingatkanmu akan Alloh pada ahlil baitku, aku mengingatkanmu akan Alloh pada ahlil baitku ".

Ahlul bait disini adalah keluarga serta dzurriyah beliau Rosululloh SAW. Berkaitan dengan hadist ini, Allamah Asy-Syaikh Muslih bin Abdurrohman Mranggen dalam kitab An-Nurul Burhani, juz 2, Hal.11, menukil perkataan As-Sayyid Ja'far bin Hasan bin Abdul Karim Al-Barzanji, yang mengatakan dalam kitab Al-Lujjain Ad-Dani manaqibi Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani nya ;

قوله ( ومحبة وثيقة ) اى وكانت المحبة لآل الرسول الذى منهم سيدى الشيخ عبد القادر الجيلانى من فرض الدين لقوله تعالى : قل لا اسألكم عليه اجرا الا المودة في القربى.

Perkataan Sayyid Ja'far Al-Barzanji ( Kecintaan dan kepercayaan ) maksudnya bentuk kecintaan kepada keluarga Rosululloh yang termasuk diantaranya Asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilany adalah merupakan perintah Agama sebagaimana firman Alloh Ta'ala ;
" Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan ( Suroh As-Syuro, ayat 23 ).

Kita mungkin tidak menjumpai era Nabi Muhammad, sahabat-sahabat beliau dan para salafus sholih. Akan tetapi dengan mencintai beliau melalui berbagai bentuk pengamalan-pengamalan sunnahnya, mencintai sahabat dan orang-orang sholih dengan mengambil kemanfaatan dari kepribadian agung mereka akan mendekatkan kita kepada mereka, terlebih dalam ikatan robithoh hati kita akan sambung dengan hati mereka, bahkan bisa menjadi sarana wushul kepada Alloh.

Sahabat Ibnu Mas'ud r.a berkata ;

جاء رجل الي رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال ؛ يا رسول الله كيف تقول في رجل احب قوما ولم يلحق بهم. فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : المرء مع من احب  ( متفق عليه )

Seorang laki-laki datang kepada Rosululloh SAW dan bertanya ; Wahai Rosululloh, bagaimanakah kalau seseorang cinta kepada satu kaum, akan tetapi tidak dapat berkumpul dengan mereka. Maka Rosululloh menjawab : Seseorang akan berkumpul bersama orang yang dicintai. ( Muttafaqun 'alaih )

* Syaikh Sayyid Abdul Waris mengatakan ;

خدمة الرجال سبب الوصال الى مولى الموالى.  ( مناقب الاوليآء للشيخ احمد صديق )

Pelayanan orang-orang yang mulia disisi Alloh itu menyebabkan wushul ( sampai ) kepada Alloh.  ( Manaqibul Auliya' Li Asy-Syaikh Ahmad Shiddiq )

* Imam Hasan Al-Bashri berkata ;

كل من اتبع طاعة الله لزمته مودته، ومن احب رجلا صالحا فكانما احب الله.   ( مناقب الاولياء للشيخ احمد صديق )

Orang-orang yang dapat di ikuti ketaatannya kepada Alloh, wajib dicintai. Dan barang siapa yang mencintai orang sholeh seperti cinta kepada Alloh.   ( Manaqibul Auliya' Karya Syaikh Ahmad Shodiq )

* Sulthonul 'Arifin Asy-Syaikh Abu Yazid Al-Busthomi berkata ;

احبب اوليآء الله ليحبوك فان الله تعالى ينظر الى قلوب اوليآءه، فلعله ينظر الى اسمك في قلب وليه فيغفر لك.

( مناقب الاولياء للشيخ احمد صديق )

" Cintailah para Wali Alloh agar mereka mencintaimu. Maka sesungguhnya Alloh melihat didalam hati para wali-Nya itu kemungkinan melihat pula namamu sehingga menjadi sebab diampuninya dosamu "

( Manaqib Auliya' , karya Syaikh Ahmad Shiddiq )

* Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i berkata dalam syairnya ;

احب الصالحين ولست منهم
لعلى ان انال بهم شفاعة

Aku mencintai orang-orang sholeh, walaupun aku bukan dari golongan mereka. Aku mencintai mereka dengan harapan aku memperoleh syafa'atnya.

Mudah-mudahan bermanfat.

—————
Danny Ma'shoum.
Sidoarjo. Kamis 23 April 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar