Selasa, 03 Maret 2015

SAJAK-SAJAK KU

Hai para Hamiilul Qur'an..
Bacalah..
Bacalah hadiah dari Tuhan itu..
Bacalah dengan akal..
Bacalah dengan hati..
Goreskan sekuatnya dalam benakmu..
Sementara waktu biarkan lisanmu istirahat sejenak..
Agar robithoh hatimu selaras dengan hatinya..
Sampai engkau mengerti " maa ana bi qoori in " permulaan kata agung dari NabiNya..

(  Danny Ma'shoum ,10 Robiul Akhir, 1436 H. )

————

Diamlah sejenak wahai sahabatku..
Diamlah..
Jangan kau beberkan kasih sayangNya didepanku..
Diamlah sejenak wahai sahabatku..
Jangan kau ceritakan kisah heroik kekasihNya..
Demi mendengar kedua Nama itu ..
Aku yang hina ini benar-benar tak kuasa menahan air mata..
Enam belas tahun yang lalu..
Aku menderita kerinduan karenanya..
Diamlah wahai sahabatku..
Diamlah..
Bisikkan saja dari balik tirai ini..
Rahasia harus tersimpan dari semua makhluk..
Misteri harus tersembunyi dari orang lain..
Lihat..
Apa yang telah kau perbuat padaku wahai sahabatku..
Sang Maha Melihat harus tersembunyi dari semua orang..
Diamlah sahabatku..
Diamlah..

( Danny Ma'shoum, 12 Robiul Akhir 1436 H )

———

Oh Robb...Memang tidak semua yang Engkau takdirkan sebagai penjaga KalamMu mampu memahami keinginan- keinginan yang tersembunyi dibalik ribuan ayat-ayatMu..

Waktu dan umur adalah dua kesempatan yang Kau berikan untuk mencoba menguji kami..

Tiap hari berjuz-juz terbaca saling bertautan dan silih berganti.
Disudut-sudut waqof kami terdiam, bukan sebab merenungi, tapi sebatas persiapan ambil bagian dari sisa-sisa kehidupan..

Diberanda awal-awal suroh, maupun nama-nama yang berjejer, seolah bab wajib yang harus terbaca runtut..

Kebodohan kronis macam apa yang sedang kami alami, Wahai Robb....

Setiap saat kami tanamkan kata cinta pada KalamMu, kami doktrin jiwa sekuat tenaga untuk meyakinkan kata-kata itu, Kami tiupkan hembusan kata-kata cinta pada kalamMu dari mulut kemulut..

Oh Robb...
Kami telah lalai dari kewajiban seorang pecinta..

Bukankah selayaknya menjadi suatu keharusan bagi pecinta ketika membaca surat dari kekasihnya  akan tertegun dengan maksud yang hendak disampaikan padanya..

Oh Robb..
Akal kami seolah terkikis, sama sekali tak terpikirkan dengan hati bersih, bahwa Engkau turunkan bukan hanya untuk NabiMu, tapi juga kami..

Dan selayaknya sibodoh ini diam dari bertanya-tanya atas kelayakan apa yang menjadi proritasMu memilih kami..

Sebab dalam diam, sibodoh akan naik satu tingkat jika ia memahami kehendakMu pada azali..

( Danny Ma'shoum , Kamis 1 Robiul Akhir 1436 H )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar