Selasa, 03 Maret 2015

MUNAJAT GURU IMAM ABU MANSHUR AL-MATURIDI

Didalam Kitab Al-Mawaa'idz Al-'Ushfuriyyah, Hal.4, Karya As-Syaikh Muhammad ibn Abi Bakr yang masyhur dengan sebutan Syaikh Usyfuriy menuturkan sebuah hikayat sufiyyah ;

لما قربت وفاة استاذ ابي منصور الماتريدي رحمه الله تعالي  وكان يومئذ ابن ثمانين سنة فمرض الشيخ فامر ابا منصور ان يطلب عبدا بمثله سناو يشتريه ويعتقه عنه فطلب ابو منصور فما وجد مثل هذا العبد فقالوا كيف تجد عبدا ابن ثمانين سنة وهو يبقى علي الرق ولم يعتقه فرجع ابو منصور رحمه الله تعالي الي استاذه فاخبره عن مقالة الناس فلما سمع الاستاذ هذه المقالة وضع رأسه علي التراب وناجى ربه وقال الهى ان المخلوق لا يحتمل كرمه اذا بلغ عبده ثمانين سنة بان يبقى علي الرق بل يعتقه فانا بلغت ثمانين سنة فكيف لا تعتقنى من النار وانت كريم جواد عظيم غفور شكور فأعتقه الله تعالي بحسن مناجته.

Ketika sudah dekat ajal Guru Imam Abu Manshur Al-Ma'turidy ( pendiri madzhab Aswaja, partner Imam Abul Hasan Al-Asy'ari ) yang telah berusia 80 tahun. Disaat sakitnya, sang Guru memerintahkan kepada Imam Abu Manshur Al-Maturidy agar mencari seorang budak yang usianya sama dengan usia Gurunya. Dan kalau sudah ketemu agar segera dibeli dan dimerdekakan. Akhirnya Imam Abu Manshur berusaha mencari budak dengan kriteria tersebut sesuai pesanan Gurunya, akan tetapi ia tidak menemukan budak tersebut. Sedangkan banyak orang yang mengatakan kepada beliau, "Bagaimana bisa kamu mendapatkan seorang budak yang usianya 80 tahun yang statusnya masih budak, maka pasti kamu tidak akan pernah menjumpainya".
Kemudian Imam Abu Manshur pulang kembali mengahadap sang Guru seraya menceritakan tentang apa yang telah dikatakan orang banyak. Setelah sang Guru mendengar apa yang dikatakan oleh Imam Abu Manshur, dia langsung meletakkan kepalanya ditanah (bersujud) bermunajat kepada Alloh, seraya berkata, "Wahai Alloh, sesungguhnya mulianya makhluq adalah orang yang telah mencapai usia 80 tahun, dimana pada usia itu seseorang tidak akan membangkang bila dirinya masih tetap menjadi budak, tentu harus dimerdekakan, padahal diriku sudah mencapai usia 80 tahun. Maka bagaimana Engkau tidak memerdekakan diriku dari siksa api Neraka, padahal Engkau adalah Dzat Yang Maha Mulia, Dzat Yang Banyak Memberi, Dzat Yang Agung, Dzat Yang Pengasih, Dzat Yang Syakuur, dan Dzat Yang Bijaksana..".

Oleh karena saking bagusnya cara munajat Guru Imam Abu Manshur Al-Maturidy ini akhirnya Alloh SWT membebaskannya dari siksa Neraka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar